Rp 30.000,00
Hanya di sini Interior tanaman anda bisa mendapatkan tanaman cantik ini dikantor anda
Silahkan pesan sekarang juga.
Jenis
|
DRACAENA (PURING)
|
Harga Sewa
|
Rp 30.000,-
|
Pot
|
2 (dalam dan luar)
|
Covering
|
Batu
|
Kunjungan Pemeliharaan
|
1 Minggu Sekali
|
Pergantian Tanaman
|
2 Minggu Sekali
|
Kontrak
|
Minimal 6 Bulan
|
Pembayaran
|
1 bulan sekali
|
Contact Person
|
Mahdi (021) 55703466, 081373383474
|
Dracaena merupakan tananan daerah tropis. Di Indonesia beberapa jenis dracaena masih dianggap tanaman liar/tanaman pekarangan yang kondisinya kurang terpelihara sehingga tidak terlihat keidahannya. Di Inggris maupun Amerika, dracaena mulai menjadi tanaman hias yang digemari. Dracaena banyak digunakan untuk menghiasi rumah model kontemporer maupun model hi-tech. Namun sebenarnya tanaman ini sudah dikenal sejak jaman Victoria.
Tips:
Menyukai kondisi hangat dengan suhu minimal 55 FCahaya
ternaungi, D. terminalis membutuhkan cahaya yang banyakJaga
media tetap lembabPengkabutan secara teraturPenggantian media 2 tahun sekali
Perbanyakan dengan stek batang, atau pun penanaman
mahkota.
Tipe:
- Dracaena deremensis, pertumbuhan lambat, tinggi tanaman bisa
mencapai 4 kaki. Varietas Janet Craig warna daun
keseluruhan hijau tua dengan garis-garis vertikal, Bausei mempunyai
dua garis putih lebar di bagian tengah, Warnecki, dikelilingi
pita putih di bagian tepi daun. Varietas Green Stripe, White
Stripe dan Yellow Stripe mempunyai garis-garis
tepi warna hijau, putih maupun kuning. Varietas Compacta mempunyai
bentuk yang padat sehingga cocok untuk ruangan berukuran kecil.
- D. marginata, jenis ini daapat mencapai ketinggian hingga 10 kaki, daun berbentuk
kecil, panjang. Species dasar memiliki daun waarna hijau dengan
tepi merah. Varietas Tricolor mempunyai 3 warna yaitu
kuning, hijau dan merah sehingga menghasilkan efek hijau keemasan.
Varietas Colorama mempunyai pita tepi warna merah yang
dominan sehingga secara keseluruhan tampak kemerahan.
- D. draco = Dragon Tree, termasuk kelompok dracaena
yang besar, namun bila ditanam tingginya hanya mencapai 4 kaki. Daun
berwarna hijau, dengan tepi merah bila memperoleh cahaya yang cukup. Pada
daun yang sudah tua, daun akan melengkung ke arah bawah.
- D. sanderiana = Ribbon Plant, daun berwarna hijau
keabuan, tidak terlalu menyebar, ketinggian maksimum 2-3 kaki. VarietasBoriquensis mempunyai
tepi daun warna hijau muda.
- D. reflexa = Plomele reflexa, tanaman ini mempunyai
batang yang lemah dan agak sulit tumbuh, membutuhkan kelembaban udara
tinggi, tipe Variegata mempunyai tepi daun kuning.
- D. godseffiana, mempunyai bentuk yang berbeda dengan
dracaena yang lain, jenis ini berbentuk semak dengan bentuk daun oval.
Tanaman ini mempunyai banyak cabang, tinggi tanaman bisa mencapai 2 kaki.
Daun memiliki bintik-bintik dengan berbagai warna, varietas Florida
Beauty mempunyai bintik krem yang cukup banyak sehingga
warna daunnya lebih terlihat krem daripada hijau.
- D. fragrans, tanaman yang terlihat solid ini pada bagian ujung atas memiliki
kumpulan daun mengkilat yang berbentuk mahkota, daun lebar dengan panjang
daun sekitar 4 inci. Varietas Lindenii dan Victoria mempunyai
warna tepi daun hijau, tengah kuning.
Unik di Bentuk Daun
Julukan daun sejuta warna, memang layak dipegang oleh
puring. Sebab, tanaman yang berbatang keras ini punya kombinasi warna yang
beragam, mulai dari hijau, merah, hitam, kuning jadi kombinasi semua warna yang
ada. Selain warna, bentuk daun juga jadi daya tarik sendiri bagi tanaman yang
sebelumnya dikenal sebagai bunga kuburan ini.
Puring termasuk dalam keluarga Euphorbiaceae yang
mempunyai struktur berbatang keras, berdaun tebal, dan mempunyai warna beragam
antara daun tua dan muda. Bentuknya mudah dijumpai, dengan ciri khas dari
batang yang berwarna coklat dan warna yang tak merata di permukaan daun.
Puring sendiri memang di Indonesia banyak dimanfaatkan
untuk tanaman pagar maupun penghias kuburan. Tapi itu dulu, sekarang puring
sudah naik kelas jadi tanaman hias yang mempunyai kapasitas cukup besar masuk
di jajaran tanaman mahal. Terlebih, warna yang jadi simbol tanaman hias sudah
dimiliki dan muncul di permukaan daunnya.
Selain warna, karakter daun puring juga menyimpan
keindahan yang pantas dilirik, terutama dari luas permukaan daun. Selain itu,
gerakan daun juga memberikan satu gambaran yang cukup menakjubkan, seperti
jenis puring apel yang mempunyai gerakan daun membulat. Kemudian puring
kura-kura yang mempunyai struktur daun berlekuk mirip tempurung kura-kura.
Kali ini Tabloid Gallery akan memberikan alternatif
jenis puring yang mempunyai gerakan daun menarik dan ekstrim, dimana bentuk
daun mempunyai bagian lain yang menggantung dan di ujung gantungan muncul
permukaan daun baru dengan bentuk membulat. Ada dua jenis spesies puring yang
mempunyai karakter serupa – tapi tak sama – yaitu puring anting raja dan puring
kelabang.
Puring Anting Raja
Nama anting raja diambil, karena struktur tanamannya
mempunyai daun yang terputus dan mengeluarkan juntaian dengan ujung yang
membentuk daun. Sepintas, memang mirip dengan anting yang menggantung di
telinga. Sedang nama raja diambil berdasarkan munculnya karakter warna yang
sangat beragam.
Karakter daun dari anting raja mempunyai struktur
lebar daun yang tipis – memanjang – tanpa lekukan di tepi daun. Lebar daun
mempunyai ukuran sekitar 2 cm dan panjang sekitar 5-7 cm. Di ujung daun bagian
bawah, akan muncul tulang daun baru yang mengarah ke bawah sebagai anting. Di
ujungnya kemudian keluar daun baru yang berbentuk kerucut, dengan pusat juluran
anting.
Dari warna puring, tetap menyimpan misteri yang
menarik, dimana akan terjadi metamorfosis antara daun baru dan daun tua. Pada
anting raja, daun baru yang muncul berwarna hijau muda. Tak ada gradasi warna
lain, khusus untuk daun muda dan warna ini terus bertahan hingga daun mulai
tua.
Di daun tua, warna yang muncul akan sedikit kehitaman
dengan beberapa titik warna hitam yang muncul di tulang daun dan tepi daun. Beberapa
karakter warna kuning, juga muncul berdampingan dengan tulang daun, sehingga di
daun tua akan muncul tiga warna, yaitu hijau, hitam, dan kuning.
Selain itu, bagian bawah daun punya warna yang tak
kalah menarik, yaitu mengeluarkan bintik coklat dari dominan warna hijau. Jadi
jangan heran, bila warga Jember menyebutnya sebagi tanaman ngejreng alias raja
warna yang beranting. Harga jual cukup terjangkau, yaitu berkisar di angka Rp
80 ribu untuk setiap potnya.
Puring Kelabang
Meski mempunyai nama yang berbeda – tapi karakter daun
sama – yaitu mempunyai tulang daun yang menjulur dan muncul daun kembali di
ujungnya. Pola tumbuh dari satu cabang memang tak jauh berbeda, tapi di bagian
seperti daun, warna, dan karakter berbeda. Jenis ini diberi nama kelabang,
karena struktur daun melingkar seperti kelabang yang sedang tidur.
Dilihat mulai dari bentuk daun, puring ini punya
bentuk yang tak lazim, yaitu memutar seperti sebuah mata bor. Di situ, lekukan
akan habis di ¾ bagian panjang tulang daun dan selanjutnya hanya menyisakan
tulang daun. Kemudian di bagian ujung, muncul kembali daun yang mempunyai
karekter sama, yaitu melingkar. Menurut Suhaimi, bila dilihat dari kejauhan
bentuk puring sama sekali tak menarik, karena akan bergerombol dan tak membentuk
satu pola apapun.
Lingkaran daun cukup lebar bila daun ditarik garis
lurus, dimana bisa mencapai 3-4 cm lebih lebar dari anting raja yang hanya 2
cm. Karena bentuknya melingkar, maka panjang daun hanya berkisar 4-5 cm.
Padahal permukaannya, bisa lebih dari 10 cm bila bergerak lurus.
Warna yang muncul beragam – baik di daun muda maupun
tua – tidak satu warna seperti jenis anting raja. Daun barunya didominasi warna
merah muda dengan bintik hijau di bagian tengah daun. Warna ini akan makin
gelap saat daun jadi tua, dimana merah muda akan jadi merah tua dan warna hijau
berubah jadi hitam.
Perawatannya memang tidak ada yang berbeda dengan
tanaman puring lainnya, yaitu senang dengan sinar matahari dan membutuhkan
unsur Phospor (P) lebih besar untuk meningkatkan kualitas warna. Namun untuk
kelabang – semakin mendapatkan sinar lekukan – daun jadi lebih tajam.
Tapi perlu diingat, kalau di daerah panas seperti
perkotaan, sinar matahari akan terlalu keras bagi puring. Di situ akibat
terlalu panas, sinar yang didapat warna yang muncul bukan semakin cerah, bahkan
sebaliknya, dimana warna jadi pudar. Jadi bila di daerah perkotaan, sebaiknya
lindungi dengan shading net untuk ukuran 25%
Post a Comment